5 Pelajaran saat Barcelona Bersyukur Bisa Imbangi Granada: Belum Ketemu Formula Lawan Lima Bek

5 Pelajaran saat Barcelona Bersyukur Bisa Imbangi Granada: Belum Ketemu Formula Lawan Lima Bek

Barcleona di La Liga 2023/2024
Barcleona di La Liga 2023/2024

infobolaterkini.comBarcelona harus bersusah payah mencari poin di Estadio Nuevo Los Carmenes, markasnya Granada. Laga pekan ke-9 Liga Spanyol 2023/2024 itu berakhir dengan skor sama kuat 2-2, Senin (9/10/2023) WIB.

Granada yang tampil di depan publik sendiri sempat memimpin dua gol dalam waktu setengah jam. Bryan Zaragoza jadi aktor kedua gol tersebut (1’, 29’).

Sayangnya keunggulan yang sudah diperoleh gagal dipertahankan hingga akhir. Lamine Yamal (45+1’) dan Sergi Roberto (86’) memaksa pertandingan berakhir imbang.

Lantas, apa saja hal yang bisa dipelajari dari hasil imbang yang diperoleh Barcelona saat bertamu ke kandangnya Granada? Simak ulasannya, ya, Bolaneters~

Lemah Lawan Lima Bek

Kelemahan Barcelona itu satu: Lemah ketika berhadapan dengan lawan yang menggunakan formasi lima bek, seperti yang diperagakan Granada di laga ini.

Granada yang turun dengan formasi 5-3-2 bermain dengan blok rendah. Tuan rumah bertahan mati-matian dari serangan yang dibangun skuad asuhan Xavi Hernandez itu.

Untuk bisa mencuri dua gol, Granada hanya memanfaatkan serangan balik kilat. Dua gol yang merekaa cetak di laga ini berawal dari serangan balik tersebut.

Penguasaan Bola Buat Apa?

Kelemahan Barcelona ini seperti sudah jadi rahasia umum. Tidak perlu seorang analis profesional, penggemar sepak bola awam pun paham kelemahan Barcelona.

Semuanya berawal dari karakteristik permainan Barcelona di bawah asuhan Xavi yang berorientasi pada penguasaan bola. Di laga ini, Barcelona mencatatkan 80 persen penguasaan bola.

Di laga-laga lain pun, penguasaan bola Barcelona bisa sangat dominan. Tapi masalahnya, penguasaan ini buat apa? Sebab, begitu berhadapan dengan tim yang bermain dengan blok rendah, Barcelona seperti kehabisan akal untuk membongkarnya.

Terasa Tanpa Tiga Pilar Penting

Barcelona di laga ini tanpa kehadiran tiga pilar penting, mereka adalah Pedri, Frenkie de Jong, dan Robert Lewandowski yang semuanya absen karena cedera.

Absennya Pedri dan Frenkie di lini tengah memaksa Ilkay Gundogan beraksi seorang diri. Fermin Lopez dan Gavi yang jadi rekannya tidak membantu banyak mengkreasi serangan.

Hilangnya Lewandowski juga begitu terasa karena tidak ada pemain yang bisa membuat perbedaan. Ferran Torres yang menggantikannya tidak banyak memberikan pengaruh.

Tiga Kali Tertinggal Lebih Dulu

Dua masalah di atas menjadi alasan kuat Barcelona tertinggal lebih dulu dalam tiga dari lima pertandingan terakhir. Dua laga lain saat bertemu Celta Vigo (3-2) dan Mallorca (2-2).

Masalah yang dihadapi Barcelona itu sama. Saat melawan Celta, Barcelona bahkan sempat tertinggal dua gol dalam kurun waktu 79 menit. Untungnya, Barcelona bangkit dan mencetak tiga gol balasan dalam rentang waktu menit 81 – 89.

Sementara melawan Mallorca, Barcelona tertinggal dua kali. Lagi-lagi, untungnya Barcelona bisa menyamakan kedudukan setiap kali tertinggal, namun tidak sampai membalikkan keadaan.

Keputusan Wasit yang Kontroversial

Nah, Barcelona sebenarnya hampir mengulang comeback super seperti melawan Celta Vigo. Barcelona seharusnya bisa menang atas Granada.

Barcelona mencetak gol ketiga di menit ke-90+4 lewat Joao Felix. Sialnya, gol ini malah dianulir wasit karena offside. Dalam konteks ini, bukan Felix yang offside melainkan Ferran Torres yang tidak menyentuh bola sama sekali.

Wasit dan VAR menilai Ferran berusaha menginterupsi proses gol tersebut dengan melompat saat posisinya offside. Bagi banyak orang, keputusan ini kontroversial karena upaya interupsi Ferran sangat minim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *